Senin, 20 April 2015

SUPERVISOR SKILL 3


                               
                                  KEMAMPUAN LEADERSHIP
KEMAMPUAN LEADERSHIP :
Memiliki jiwa kepemimpin yang efektif
Tujuan : - Supervisor memahami pengetahuan,keterampilan dan sikap kepemimpinan yang efektif.
                - Supervisor dapat memiliki sifat sifat pemimpin yang efectif.
                - Supervisor dapat mengambil keputusan pada saat yang sulit dengan
                   mengkomunikasikannya dan mengelola konflik.

Bagaimana memiliki jiwa kepemimpinan efektif :
A.Dasar dasar leadership
    - Sifat dasar kepemimpinan yang efectif
    - Menetapkan tujuan dan mencapai tujuan
B.Mengembangkan bawahan
    - Menumbuhkan motivasi untuk kemajuan.
    - Coaching yang baik
    - Counseling & Mentoring yang baik

COACHING adalah :
Kemampuan seorang leader dalam membangun,meningkatkan dan mempertahankan
motivasi staf untuk berkinerja secara optimal yang prosesnya datang dari hati.
Tiga ( 3 ) pertanyaan dasar menjadi hambatan dalam pengembangan staf :
1.Apakah bawahan tahu apa yang perlu ia kembangkan ?
2.Apakah bawahan mampu melakukannya ?
3.Apakah bawahan mau mengembangkan dirinya ?

Coaching yang baik :
1.Lakukan proses persiapan dengan cara ; menganalisa masalah kinerja,
   menganalisa burn out staf setelah sekian lama bekerja,menganalisa
   tingkat stress kerja yang dialami oleh bawahan.
2.Diskusikan dengan ; actif mendengar,komunikasi yang terbuka.
3.Lakukan sesuatu ( follow up ).
C.Membuat keputusan yang efectif
   - Kenalilah Jenis situasi dalam pengambilan keputusan
   - Mengidentifikasi masalah
   - Mencari alternatif solusi
   - Memutuskan dan mengelola dampak keputusan
D.Membangun tiem work yang solid
   - Membangun tim work yang solid
   - Membawa pada best performance tim
   - Mengevaluasi kerja tim

Kerjasama tim adalah :
Menyatukan usaha usaha individu yang saling berinteraksi dan bersinergi positif
secara terkoordinir untuk menghasilkan kinerja yang lebih tinggi dalam menyelesaikan
tugas dalam sebuah organisasi.
           
Persyaratan : 1.individu sportif,sensitif dan senang bergaul
                        2.Mengenali aliran emosi yang terpendam.
                        3.Diperlukan keterampilan ganda sehingga kinerja harus lebih tinggi dan unggul

Jenis kerjasama tim
1.Tim Vertikal                    : terdiri dari managemen dan bawahan dalam rantai komando
2.Tim Horizontal               : terdiri dari individu hirarki yang hampir sama ( level ) dengan  
                                               Keahlian yang berbeda beda.
3.Tim Tugas Khusus          : dibentuk dari luar organisasi formal mnangani sebuah proyek
                                                kepentingan tertentu.
4.Tim Mandiri                    : 5-20 orang pekerja beragam keterampilan ( rotasi kerja ) diawasi
                                                seorang anggota terpilih.
5.Tim pemecah masalah : 5-12 orang karyawan mendiskusikan cara memperbaiki kualitas,
                                               efisiensi dan lingkungan kerja.                                                              


E.Memahami proses pendelegasian  dalam leadership
    - Dasar pendelegasian pada bawahan
    - Keterampilan dalam pendelegasian
F.Memahami komunikasi yang efectif dalam leadership
   - Proses komunikasi dan memahami bawahan
   - Membangun keterampilan komunikasi
   - Metode mengarahkan,mengkritik dan memberikan feedback
   - Memahami body language
G.Mengelola Perbedaan dan Resolusi konflik
   - Jenis konflik dan pertentangan
   - Teknik mengelola konflik horizontal dan vertikal
   - Teknik mengelola dan menyelesaikan complin
H.Mengelola perubahan
   - Proses perubahan
   - Mengelola perubahan


                            KEMAMPUAN KOMUNIKASI EFECTIF

Skema dasar komunikasi :
SUMBER →  PESAN → MEDIA  → PENERIMA
     ↖_____________←____________↙
                    FEEDBACK/PERSEPSI

KOMUNIKASI adalah : suatu proses dimana individu ( komunikator )
                                        memberikan pesan pada  individu lain ( komonikan )
                                        sehingga tercipta persepsi .
PERSEPSI
1.Rangsangan yang diterima seseorang kemudian diolahnyan sedemikia
    sedemikian rupa sehingga memiliki makna tertentu.
2.Proses psikologis karena dalam pengelolaan itu terjadi proses interpretasi,
    bukan semata mata apa yang dilihat atau didengar oleh indranya semata.
3.Persepsi mendasari prilaku maupun proses komunikasi seseorang.

Hambatan dalam berkomunikasI
1.Phisik : Suara,jarak ( penghalang ),volume,aksen dll.
2.Semantik : penggunaan kata kata yang tidak jelas,jargon
                       jargon ( istilah istilah tidak dipahami audiance )
3 Psikologi : Timbunya emosi dalam diri komunikator dan komonikan dapat
                      mempengaruhi kesediaan dan kemampuan menerima atau
                      memahami pesan secara jelas.

TEKNIK KOMUNIKASI
1.Komunikasi empati
2.Komunikasi assertif ( terbuka )
3.Komunikasi birokrasi
4.Media komunikasi
5.Teknik menjaga emosi dalam komunikasi
6.Etika komunikasi alam teknologi informasi

Membangun komunikasi kerja yang baik
1.Supervisor memberi rangsangan otak,supaya bawahan memiliki
   persepsi yang baik tentang pekerjaan.
2.Mendorong mental ( proses psikologis ) supaya bawahan memiliki
   interpretasi yang baik tentang pekerjaan.
3.Supervisor harus dapat mempertahankan persepsi dan interpretasi
   yang baik tentang pekerjaannya sendiri dan pekerjaan bawahannya

Skema komunikasi kerja
                                      Supervisor memberi
                                                                        
              rangsangan otak                         dorongan mental
           ( persepsi yang baik )               ( interpretasi yang baik )
                                                                          
                               Dasar prilaku kerja yang baik
                                     ( Pekerja yang baik )

Kemampuan komunikasi adalah :
1.Membangun keterampilan komunikasi efektif
2.Memahami etika berkomunikasi verbal maupun non verbal
   supaya menghindari kesalah pahaman komunikasi
3.Dapat mengelola emosi secara positif untuk membangun komunikasi
   yang efectif dalam bekerja.

                                         KESIMPULAN
1.Supervisor dapat menjadi contoh dan tauladan bagi bawahan.
2.Dapat merumuskan strategi dan menerjemahkannya dalam program
   kerja kemudian mengkomunikasikannya.
3.Mampu mengelola konflik dengan baik,cepat,tepat.
4.Berani menanggung resiko dan mengambil keputusan pada saat
    yang sulit.

1 komentar: